Siapa yang tidak mengenal Mobile Legends : Bang bang, game besutan Moonton selalu duduk manis di peringkat satu Google Play, walaupun sempat menghadapi tuntutan hukum dari pesaing lain seperti Riot Games dan Tencent Games, Moonton yang harus gigit jari karena kalah di persidangan dan diharuskan membayar 19,4 Juta Yuan pada 2018 tahun lalu tetap melaju kencang dengan pengguna aktifnya sebanyak 200 juta pemain yang setengahnya berasal dari Indonesia. Data yang dirilis pada september 2018 ini semakin membuktikan Mobile Legends tidak terbendung di pasar game mobile ini.
Dengan pengguna aktif yang sangat masif ini membuat Moonton berani membuat Turnamen esports dengan menggandeng sponsor dan pihak lain untuk menjalankan Turnamen yang bertaraf internasional ini. Beberapa turnamen esports seperti Mobile Legends Intercity Championship (MIC), Mobile Legends Southeast Asia Cup (MSC) hingga Mobile Legends Professional League (MPL) diselenggarakan dengan sukses dan membuat game besutan Moonton makin berjaya.
Moonton pun kembali membuat sensasi dengan gebrakan baru di dunia Games Mobile, yaitu membuat liga profesional atau Franshise League yang disebut dengan Mobile Legends Professional League (MPL) yang sudah berumur 4 tahun. Dengan mencontoh beberapa Liga Franchise seperti Overwatch yang sudah berjalan pada 2016, dengan beberapa keuntungan seperti tempat tinggal, dana pensiun sampai tanggungan kesehatan menjadi kelebihan bergabung dengan Liga Franchise ini.
Dalam mengadakan Liga Franchise ini, Moonton cukup membuat terkejut Indonesia dengan mengharuskan tim yang ingin bergabung dengan liga ini menyetor uang sebesar 1 juta dollar (14 Miliar) sebagai tiket masuk ke dalam Liga Franchise pertama di Indonesia ini. Dan yang mengundang banyak kontra adalah Moonton membatasi peserta Mobile Legends Professional League (MPL) Season 4 ini dengan hanya ada 8 slot, yang berarti Moonton akan mengantongi total uang 8 juta dolar AS.
Apa sih keuntungan dari Liga Franchise ini? Moonton akan membagikan pemasukan dari MPL Season 4 ini kepada para peserta serta akan mengembangkan talenta mobile games ini dengan melakukan peremajaan dengan pengelolaan yang profesional, tentu saja menarik melihat keseriusan Moonton karena mereka melihat Indonesia adalah pasar terbesar mereka. Kemudian tim yang bergabung liga inipun memiliki kesempatan mendapatkan sponsor yang tentu saja akan mendapatkan dana untuk mengarungi MPL season 4.
Beberapa tim yang sangat menyambut liga franchise inipun memberikan pendapatnya, seperti CEO RRQ, Adrian Pauline, menilai Liga franchise ini akan membantu branding untuk tim-tim esports di kancah nasional maupun internasional karena tim yang memiliki fans yang besar membutuhkan eksistensi dan liga franchise ini merupakan solusi yang sangat tepat. Begitu juga dengan CEO EVOS yaitu Ivan Yeo, dia mengatakan visi liga franchise ini sejalan dengan EVOS karena talenta-talenta besaar membutuhkan panggung yang besar juga untuk membuktikan kemampuannya dalam kompetisi yang bergengsi. Komentator MPL musim lalu pun memberikan opininya terkait dengan liga franchise ini, Adrian atau yang biasa dikenal dengan 8ken menyambut positif dengan MPL season 4 ini karena para penggemar esports akan mengenal para pemainnya berimbas positif pada sisi branding para pemain.
Ada pro pasti ada yang kontra, seperti yang dikatakan oleh founder Saints Indo, Daylen Reza, dia mengatakan liga franchise hanya bisa diikuti oleh tim yang mapan secara keuangan, padahal masih banyak tim kecil yang masih merintis untuk eksistensi mereka di turnamen esports. Menurut Reza, hal ini bertolak belakang dengan visi Moonton yang ingin mendorong perkembangan esports di Indonesia, karena hanya akan membuat tim kecil tidak memiliki kesempatan untuk bersaing dan membuat tim yang besar semakin mendominasi.