Sea Games 2019 akan digelar di Filipina yang akan bertindak sebagai tuan rumah dalam event tahunan ini, Indonesia pun sebelumnya belum memutuskan siapa yang akan menjadi kontingen Indonesia untuk Event ini, namun jawaban bagi publik pun sudah terkuak, yang terpilih adalah Harry Warganegara yang langsung dipilih oleh Komite Olahraga Indonesia (KOI).
Penunjukkan Harry Warganegara yang ditunjuk oleh ketua KOI, Erick Thohir pada 3 september karena terjadi kekosongan posisi dimana sebelumnya Rosan P Roeslani yang mengisi posisi tersebut dipindahkan menjadi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Harry yang ditugaskan menjadi supervisi Cdm ini diyakini merupakan sosok yang sangat tepat untuk menjadi ketua kontingen Indonesia di Sea Games 2019.
Harry Warganegara pun menjelaskan dengan gamblang alasan dari penunjukkannya, “Penunjukkan ini karena dari perkembangan terakhir, Pak Rosan dipilih menjadi ketua kontingen Indonesia di Tokyo pada event Olimpiade 2020, kemudian pak ketum (Erick Thohir) perlu untuk mencari pengganti Pak Rosan sebagai ketua kontingen di Sea Games di waktu yang sempit ini, maka beliau pun menanyakan kesediaan saya untuk penugasan ini.”
Keputusan menunjuk Harry Warganegara pun dirasa sangat tepat karena tugas ini bukan hal asing bagi Harry, karena tugas Harry sebelumnya adalah penanggung jawab dan mengawasi penuh untuk mengirim para atlet ke negara tujuan event olahraga yang dibawahi oleh Komite Olahraga Indonesia tersebut, ditambah Harry juga hadir dalam pertemuan dengan seluruh kontingen perwakilan di Sea Games 2019.
Tantangan yang akan dihadapi oleh Harry Warganegara dalam Sea Games 2019 yang akan digelar kurang dari 3 bulan lagi, tepatnya pada 30 November dan selesai pada 11 November itu adalah menjamin kenyamanan atlet untuk menjalani event tersebut, mulai dari akomodasi serta makanan yang harus menunjang nutrisi para atlet yang akan berlaga. Serta tantangan tambahan dimana venue setiap event akan berjauhan sehingga harus disiapkan strategi ekstra demi para atlet.
Dalam pernyataannya, “Makanan menjadi hal yang penting, kebanyakan makanan di filipina tidak halal, walaupun ada ayam dan sapi, apakah itu pasti halal? Jadi dari pihak KOI harus menyiapkan untuk masalah makanan ini karena mayoritas dari atlet Indonesia adalah muslim dan berhijab. Yang berarti kami ingin mempersiapkan sebaik-baiknya walau berlaga di negara orang lain.”
Kemudian hal yang masih dalam tahap pembahasan adalah tim monitor dan evaluasi dari pihak KOI untuk menunggu laporan dari induk cabang olahraga yang memiliki atlet berpotensi, saat ini list untuk jumlah atlet yang akan dibawa mencapai 1600 orang dengan total 52 cabang olahraga yang akan ikut bertanding di Sea Games 2019. Dari 1600 orang tersebut akan disaring menjadi hanya setengahnya, yaitu 800 orang, yang akan disaring oleh tim dari KOI, tim Monitoring dan Evaluasi dan induk cabang olahraga masing-masing. Menurut Harry, dari 52 cabang olahraga, hanya 36 cabang olahraga yang memiliki peluang sangat besar meraih medali emas sedangkan sisa cabang olahraga yang lain akan di evaluasi lalu akan diserahkan ke Kemenpora. Penyaringan ini pun disesuaikan juga dengan budget yang dikeluarkan oleh negara yang jumlahnya sekitar 40 sampai 45 miliar rupiah.
Batas pendaftaran para induk cabang olahraga pun hanya sampai pada hari ini, 20 September dan paling lambat sudah memiliki hasil laporannya pada 23 September sebab batas akhir dari pihak penyelenggara Sea Games, Filipina adalah akhir september 2019 untuk kepastian jumlah kontingen yang mewakili Indonesia.